Festival Muria Raya adalah “inkubator” sekaligus “dinamisator” yang mempertemukan warga desa dengan para kolaborator yang datang dari berbagai bidang disiplin yang termanifestasikan dalam tampilan festival seni dan secara dinamis teruntai dalam beragam bentuk pembangunan kebudayaan lainnya.

Historis

Festival Muria Raya (FMR) bermula pada 2020 ketika Festival Lima Gunung (FLG) diboyong ke Pati pada tahun 2020. Pada momen istimewa ini, FLG yang biasanya diadakan di lereng-lereng gunung di Magelang secara tak terduga turut diselenggarakan di lereng gunung Muria. Di desa Gotanjung, kabupaten Pati, Festival dilaksanakan secara diam-diam, tanpa penonton, untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19. FLG di Pati tersebut menjadi peletak dasar sekaligus tonggak sejarah bermulanya Festival Muria Raya (FMR) #1.

Tahun 2022 menjadi momentum penting untuk membuka FMR pada khalayak luas, setelah pelaksanaannya pada tahun 2020 yang diselenggerakan secara sangat ekslusif. Bertepatan pada tahun 2022 tersebut, FMR#2 diselenggarakan dengan gegap gempita menyambut kedatangan sahabat dari Jepang, Yuta Kuroki, yang sebelumnya telah beberapa kali sukses melakukan kolaborasi secara virtual dengan tim FMR. Kedatangan Yuta Kuroki pada saat itu ialah untuk melakukan kolaborasi secara langsung dengan tim FMR, warga desa, serta kolaborator-kolaborator lainnya yang hadir pada helatan festival ini

Tahun 2023, FMR berlangsung dalam 3 putaran, yakni pada bulan Mei, Juni, dan Desember. Tak semeriah perayaan sebelumnya, FMR#3 berjalan dalam rentang yang panjang, namun intim, dan khidmat. Paska ke tiga kali penyelenggaraan, kami mulai semakin meresapi tentang arti mem-“berlanjut”-kan budaya dan memupuk gotong royong. Atas dasar perjalanan dan pengalaman itulah, festival ini akan terus dijaga untuk menjadi ajang untuk memperkuat jaringan, kerukunan, dan kreativitas masyarakat, sekaligus sebagai upaya menghidupi ajaran leluhur.

FMR#1, #2, dan #3 adalah anak tangga, tongkat estafet, sekaligus akar dan fondasi untuk pertumbuhan festival ini kedepannya, dengan semangat kesinambungan dan sinergi dari berbagai gagasan dan manusia yang terlibat.

Manifesto

Melalui FMR, terlahir manifestasi berupa bentuk kegiatan dan simbolisme hubungan antara warga desa dan para kolaborator:

PRASASTU

Simbol persaudaraan antara FMR dan warga desa dengan multi relasi.

LINCAK DUWUR

Simbol upaya merawat dan melestarikan; hadiah dari Budayawan “Sutanto Mendut” (mbah Tanto) kami menyebutnya, sekaligus menegaskan sebagai simbol kesetaraan dan persahabatan.

Panggung Alam

Simbol atau bentuk relasi kami antara manusia dengan alamnya terwujud dalam bentuk panggung kebahagiaan bersama.

Jejak Kesenian

Bentuk Simbol kolaborasi nyata kami bersama warga Desa dan antar pihak yang terlibat dalam Festival Muria Raya.

Kami tunggu kehadiran anda di festival kami berikutnya, salam bahagia

Didukung oleh:

Hubungi Kami di:

  • +62 856-4111-3935

  • Festival muria raya

  • Pati Jawa tengah

Copyright © 2024 • Festival Muria Raya • All Rights Reserved.